Alhamdulillah, setelah setahun lebih rencana pembuatan blog ini terbengkalai, saya akhirnya dapat memulainya. Mudah-mudahan tulisan pertama ini, dilanjutkan dengan konsistensi saya menulis dan memperbarui blog ini ke depannya.
Sebagaimana yang telah saya jelaskan dalam prakata, bahwa blog ini adalah alternatif media bagi saya dalam membagi apa yang ada di pikiran saya. Blog pertama, berisi sebagian dari tulisan lama yang saya tulis sejak masih remaja sampai lulus dari pesantren, dan sebagian besarnya sudah saya ralat dari dunia pemikiran saya sendiri. Hal ini karena tulisan dari blog tersebut saya susun sebelum saya merasa siap menjadi penulis dan pemikir mandiri. Jika Rene descartes mengatakan cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada, maka saya merasa belum benar-benar ada sebagai manusia ketika itu karena isi pikiran saya sebenarnya hanya merupakan implant pemikiran dari guru-guru saya. Saya ketika itu lebih mirip seperti robot yang diisi “pengetahuan” oleh programmernya.
Enam tahun belajar di bangku sekolah wajib, serta 9 tahun di pesantren tentu bukan waktu yang sebentar. Selama itu, ada cukup pengalaman dan ilmu pengetahuan berharga yang berhasil saya peroleh. Meski tidak banyak, namun pengetahuan dan pengalaman tersebut seringkali saya jadikan bahan renungan untuk berpikir, menyusun sendiri pemikiran serta pandangan yang akan menjadi prinsip dan persepsi saya, menjadikan saya sebagai orang yang mandiri dalam berpikir dan berpersepsi.
Namun saya menyadari, ilmu dan pengalaman saya amatlah terbatas. Setiap kali menarik satu kesimpulan, seringkali kesimpulan tersebut saya revisi atau bahkan runtuh hampir seluruhnya setelah saya mendapatkan pengetahuan baru, atau pemahaman yang lebih baik. Dari situlah, seringkali saya takut membagikannya. Hasil berpikir tersebut seringkali hanya saya simpan di otak saya, atau saya bagi kepada kalangan terbatas melalui perbincangan dengan teman-teman saya.
Biasanya, sebelum berniat menuliskan sesuatu untuk dibagi, saya berniat untuk memperdalam beberapa ilmu serta menkaji banyak sumber terlebih dahulu. Namun sayangnya, hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan seringkali mengendurkan niat saya. Kalaupun saya berhasil menyelesaikan sebuah tulisan, hal itu biasanya disebabkan oleh tuntutan kewajiban saya sebagai redaksi di majalah.
Namun begitu, rasa gatal untuk berbagi pandangan dan pemikiran sering mengganggu pikiran saya. Biasanya, saya melampiaskannya melalui forum-forum diskusi maupun debat –kusir yang banyak tersebar di internet. Namun semakin lama, diskusi dan perdebatan tersebut menjadi semakin tidak menarik, karena sangat sedikit sekali kawan yang -setidaknya dalam asumsi saya pribadi- saya anggap mampu berpikir dengan benar, juga mempersiapkan dirinya dengan informasi yang memadai. Terlebih hasil dari diskusi dan perdebatan tersebut pada akhirnya tenggelam begitu selesai diskusi, jadi sedikit sekali yang dapat membacanya dan mengambil manfaat darinya.
Akhirnya, saya berinisiatif untuk membuat blog ini. Blog yang berisi pemikiran-pemikiran yang terlintas di kepala saya yang mungkin sangat prematur. Karena itulah, tulisan-tulisan di blog ini sangat mungkin saya ralat terus menerus bahkan mungkin hanya dalam hitungan hari. Baik melalui tulisan baru yang terpisah, maupun penjelasan singkat di bagian akhir tulisan. Untuk ralat melalui tulisan terpisah, akan saya cantumkan linknya di bawah artikel. Juga jangan heran jika kebanyakan kesimpulan dan tulisan di blog ini tidak mencantumkan referensi maupun sumber informasi, namun saya pastikan setiap hal yang saya tulis di blog ini berasal dari hasil olah pemikiran saya sendiri atau memiliki sumber yang saya anggap valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Blog ini bersama dengan beberapa blog lain yang saya kelola, juga dapat menjadi seperti “catatan harian” saya, yang selain menceritakan pengalaman, juga terkadang menceritakan kepribadian serta asal usul persepsi dan pemikiran saya sendiri. Karena itulah, anda dilarang protes jika di dalamnya banyak diisi dengan kalimat egois nan narsis dengan nuansa ke”aku”an yang kental, ataupun banyaknya kata “saya”, “aku” ataupun sejenisnya :p . Hal ini mengingat saya seringkali mendapat stigma negatif dan kesalahpahaman dari orang-orang di sekitar saya, dikarenakan cara berpikir dan pandangan saya yang “anti arus”. Jadilah blog ini fasilitas untuk saya melakukan tabayun, di samping kadang kala juga dikarenakan saya sendiri yang lagi kepengen narsis .
Meskipun begitu, bukan berarti saya menulis di blog ini tanpa proses berpikir yang cukup. Saya akan terlebih dahulu mencari beberapa informasi sebisa saya terlebih dahulu, memprosesnya, kemudian menuliskan dan membagikannya. Namun dikarenakan kajian yang kurang mendalam, mungkin akan ada banyak sekali kekurangan di dalamnya.
Karena itulah, saya akan sangat senang jika ada yang berkenan memberikan koreksi ataupun kritikan terhadap tulisan-tulisan saya, terlebih jika dilanjutkan dengan diskusi ilmiah. Baik melalui kolom komentar, maupun tulisan tersendiri di blog anda. Untuk opsi ke dua, saya harap anda memberitahu saya melalui kolom komentar maupun surel, agar saya bisa menanggapinya.
Namun begitu, saya tidak akan berjanji menerima semua koreksi anda sebagai pemikiran saya, khususnya jika argumen yang anda sampaikan tidak cukup valid menurut pandangan saya, tak peduli apakah saya mampu menjelaskan alasan serta argumennya maupun tidak. Namun saya berjanji, bahwa saya akan berusaha sebaik mungkin untuk bersikap objektif mencari kebenaran, bukan pembenaran. Dikarenakan terkadang saya kesulitan untuk mengungkapkannya, ataupun memang tidak berminat mengungkapkannya, terlepas dari anda percaya atau tidak. Sesuai dengan tulisan saya sebelumnya, tanggapan-tanggapan yang tidak menjaga etika dan logika yang benar, atau metodologi yang sahih untuk tema agama dan keyakinan akan saya abaikan atau saya tanggapi dengan sinis.
Recent Comments